Ahad, 12 Julai 2015

APAKAH SIKLUS 100 TAHUNAN SUDAH DIMULAI ? pt2



Data Karakteristik Pendukung Dajjal menurut hadis bukan ilham atau kasyaf atau melalui mimpi


ustadz Ibnu Abdillah yang mengkaji hadits-hadits tentang keterkaitan khowarij dengan dajjal dan membuahkan hasil yang cukup akurat bahwa kaum wahhabi kelak akan menjadi pengikut dajjal, membuat saya tertarik untuk mengkaji lebih dalam data-data dan bukti-buktinya.

Semoga artikel ustadz Ibnu Abdillah tersebut membuka mata hati para korban doktrin wahabi dan mau kembali ke ajaran Ahlus sunnah waljama’ah. Dan pada kesempatan ini, saya akan mengetengahkan kepada pembaca data dan bukti tentang ini yang lebih akurat dan valid lagi, sehingga lengkap sudah data dan bukti bahwa kelak kaum wahhabi/salafi akan menjadi pengikut dajjal bersama-sama kaum yahudi.

Kunci informasi tentang hal ini adalah hadits Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam sebagai berikut :

“ Akan muncul sekelompok manusia dari arah Timur, yang membaca al-Quran namun tidak melewati tenggorokan mereka. Tiap kali Qarn (kurun /generasi) mereka putus, maka muncul generasi berikutnya hingga generasi akhir mereka akan bersama dajjal

(Diriwayatkan imam Thabrani di dalamAl-Kabirnya, imam imam Abu Nu’aim di dalam Hilyahnya dan imam Ahmad di dalam musnadnya)

Dalam riwayat yang lain :

“Abdullah bin Umar berkata :

“ Aku telah mendengar Rasulullah shallahu ‘alaihiwa sallam bersabda :

 “ Akan keluar suatu kaum dari arah Timur yang membaca al-Quran namun tidak melewati kerongkongan mereka, tiap kali putus generasi,maka tumbuhlah generasi berikutnya hingga generasi sisa mereka akan keluar besama dajjal “

(HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya )

Dalam hadits panjang tentang kaum khowarij, di akhir disebutkan :

“Mereka akan terus muncul hingga generasi akhir mereka keluar bersama dajjal “
(Ditakrij oleh imam an-Nasai danal-Bazzar)

Kesimpulan pasti hadits-hadits di atas yang tak boleh diingkarinya adalah :

-Kaum khowarij akan memiliki generasi di setiap zamannya
-Generasi akhir kaum khowarij akan menjadi pengikut dajjal
-Ciri-ciri generasi kaum khowarij tersebut antara lain ; Munculnya dari arah Timur, Selalu membaca al-Quran.

Tiga kesimpulan di atas, adalah informasi tetap (nash) dari Nabi yang tidak bisa dingkari dan tidak boleh mengingkarinya.

Sekarang siapakah tepatnya generasi akhir kaum khowarij tersebut yang akan menjadi pengikut dajjal ? Yuk kita simak hadits-hadits lainnya dari Nabi yang telah menginformasikan sifat, karakter dan ciri-ciri mereka itu.  Jadi semua ini bukanlah bualan atau sok jadi paranormal yang belagak tahu hal gaib atau masa depan, tapi ini semua murni berdasarkan hadits-hadits Nabi yang sahih.

Ingat kunci ciri-ciri pokok adalah :
Senang membaca al-Quran namun tidak melewati kerongkongan mereka, keluar dari arah Timur. (Pegang ini..)

Hadits pertama :

“ Sesungguhnya setelah wafatku kelak akan ada kaum yang pandai membaca al-Quran tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala, mereka lepas dari Islam seperti panah yang lepas dari busurnya seandainya (usiaku panjang dan) menjumpai mereka (kelak), maka aku akan memerangi mereka seperti memerangi (Nabi Hud) kepada kaum ‘Aad “.

(HR. Abu Daud, kitab Al-Adab bab Qitaalul Khawaarij : 4738)

Penjelasan: Dalam hadits ini setelah Nabi menyebutkan ciri pokoknya yaitu suka membaca al-Quran, nabi menambahkan ciri selanjutnya  yaitu Memerangi orang Islam dan membiarkan kaum kafir. Ciri ini juga ada pada kaum khowarij yang pertama..

Melihat sejarah kaum wahhabi di awal, sangat jelas bahwa mereka penuh dengan pertumpahan darah dengan selalu memerangi kaum muslimin yang mereka anggap menyimpang dari ajaran mereka, di antara muslimin yang mereka bunuh adalah seorang amir Uyainah yaitu Ustman bin Mu’ammir yang mereka bunuh di dalam masjid, setelah sholat jum’at dan masih di tempat sholatnya di hari jum’at yang mulia. Tanpa rasa takut kepada Allah, tanpa memandang hari yang mulia, tanpa memandang tempat yang mulia bahkan di rumah Allah, tanpa takut mengotori masjid dengan najis darah dan perbuatan nista, dengan bangganya mereka membunuh Ustman bin Mu’ammir tersebut..

Tapi sekarang kita lihat sikap wahabi kepada kaum kafir..! tidak ada satu kalimat pun sejarahnya sejak awal kemunculannya hingga kini mereka berani memerangi kaum kafir, malah sekarang semakin terlihat jelas keakaraban mereka bersama kaum kafir dan yahudi..

Maka jelas, hadits di atas sesuai dengan sifat dan cirri-ciri kaum wahhabi karena memang mereka lah yang Nabi maksudkan tidak ada lainnya..

Hadits kedua :

“ Akan ada perselisihan dan perseteruan pada umatku, suatu kaum yang memperbagus ucapan dan memperjelek perbuatan, mereka membaca Al-Quran tetapi tidak melewati kerongkongan, mereka lepas dari Islam sebagaimana anak panah lepas dari busurnya, mereka tidak akan kembali (pada Islam) hingga panah itu kembali pada busurnya. Mereka seburuk-buruknya makhluk. Beruntunglah orang yang membunuh mereka atau dibunuhmereka. Mereka mengajak pada kitab Allah tetapi justru mereka tidak mendapat bagian sedikitpun dari Al-Quran. Barangsiapa yang memerangi mereka, maka orang yang memerangi lebih baik di sisi Allah dari mereka “,
para sahabat bertanya

“Wahai Rasul Allah, apa ciri khas mereka ?
Rasul menjawab “ Bercukur gundul “.
(SunanAbu Daud : 4765)

Penjelasan: Dalam hadits ini setelah Nabi menyebutkan ciri-ciri pokoknya yaitu suka membaca al-Quran, nabi menambahkan ciri selanjutnya yaitu ; Selalu mengajak kepada al-Quran dan bercukur gundul..

Ciri-ciri berikutnya yang ini, begitu sangat jelas dan kentara, bahwasanya kaum wahhabilah yang selalu gembor-gembor kembali kepada al-Quran kapan pun , di manapun hingga kaum awam pun mengetahui hal ini..subhanallah ciri yang ini Allah tampakkan dengan jelas sejelas-jelasnya kepada mereka untuk kita..

kita sering membaca dan temui slogan kaum wahabi di dalam situs-situs mereka, majalah, bulletin,radio, tv dan media lainnya selalu mereka meneriakkan kembali kepadaal-Quran…ciri ini begitu nyata pada mereka. Ciri ini semakin meyakinkan kita bahwa wahabilah yang Nabi maksudnya dalam haditsnya tersebut..

Hadits ketiga :

“ Akan keluar di akhirzaman, suatu kaum yang masih muda, berucap dengan ucapan sebaik-baik manusia (Hadits Nabi), membaca Al-Quran tetapi tidak melewati kerongkongan mereka,mereka keluar dari agama Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya, maka jika kalian berjumpa dengan mereka, perangilah mereka, karena memerangi mereka menuai pahala di sisi Allah kelak di hari kiamat “.

(HR. Imam Bukhari 3342)

Penjelasan: Sebelum Nabi menyebutkan ciri pokoknya, nabi menyebutkan cirri lainnya yaitu kaum yang berusia muda, daya pikirnya lemah dan selalu berucap dengan hadits-hadits Nabi shallahu ‘alaihi wasallam..

Ciri ini juga tampak jelas kepada mereka, di Malaysia justru kaum wahabi disebut kaum muda (kelompok orang berusia muda) yang suka menghujat kaum tua (kelompok ulama terdahulu).
wahabi muncul tidak lama yaitu saat Muhammad bin Abdul wahhab secara terang-terangan mendakwahkan doktrin-doktrin menyimpangnya itu di kurun kedua belas hijriyyah. Istilahnya mereka adalah anak kemaren sore..

Daya pikir mereka juga dungu, lemah dan bodoh, terbukti sering kali salah di dalam memahami nash-nash al-Quran dan hadits Nabi juga ucapan para ulama. sehingga sering kali bertentangan dengan pemahaman mayoritas umat muslim di belahan dunia ini.

Ciri selanjutnya, mereka kaum wahabi juga suka membawakan hadits-hadits Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam

lengkap sudah ciri kaum wahabi selalu mengajak kepada al-Quran dan sunnah…

mungkin dalam hati kaum wahhabi mengeluh :

“Kenapa sih Nabi memberikan ciri-ciri yang baik seperti itu kepada kaum yang buruk itu ?? “,
 ya saya Cuma menimpali : “ Agar kaum muslimin tidak mudah tertipu dengan slogan manis kaum wahhabi, agar kaum muslimin tidak tertipu dengan topeng kaum wahhabi “.

Maka sangat jelas, ciri-ciri yang disebutkan oleh Nabi di atas adalah yanthabiqu (terealisasi) kepada kaum wahhabi/salafi, bukan yang lainnya..terlebih Nabi lebih menentukan kembali letak kaum yang memiliki ciri pokok tsb yaitu muncul dari tempat di mana kaum Rabi’ah dan Mudhar berada, renungkan hadits Nabi berikut :

“Dari sinilah fitnah-fitnah akan bermunculan,dari arah Timur, dan sifat kasar juga kerasnya hati pada orang-orang yang sibuk mengurus onta dan sapi, kaum Baduwi yaitu pada kaum Rabi’ah dan Mudhar “.
(HR.Bukhari)

Para badui yang menggembalakan sapi dan unta ada dan terbanyak sedunia hanya di Saudi Arabiah. Dan tidak bisa menghindar dan mengelak lagi, bahwasanya kaum Rabi’ah dan Mudhar hanya ada di Saudi Arabiah, maka dengan ini semakin mnguatkan keyakinan kita bahwa wahhabi lah yang nabi maksudkan dalam hadits-hadits tersebut.

Setelah data dan bukti akurat saya tampilkan dari hadits-hadits Nabi di atas, maka selanjutnya saya akan membuktikan dengan bukti dan data-data realistisnya yang begitu mudah ditemukan yang menyimpulkan keterkaitan kuat kaum wahhabi dengan dajjal dan yahudi.

Bukti pertama : Aqidah wahhabi sama persis dengan akidah Yahudi, untuk hal ini silakan baca artikel saya di blog saya ini :
http://semuatentangwahabi.blogspot.com/2012/07/bukti-kongkrit-akidah-wahabi-salafi.html

Kita tahu bahwasanya termasuk kaum yang menjadi tentara dajjal adalah kaum Yahudi. Kesamaan akidah wahabi dengan akidah yahudi menyebabkan mudah terpengaruhnya mereka dengan yahudi dan dajjal, apalagi sudah dijelaskan oleh ustadz Ibnu Abdillah Al-Katibiy bahwa akidah tajsim mereka yang kelewat batas sangat mampu mempengaruhi mereka bahwa dajjal adalah Allah, bagi mereka Allah sangat mampu melakukan apa pun, termasuk memiliki organ tubuh bahkan ulama mereka mengatakan jika Allah berkehendak duduk di punggung nyamuk, maka Allah pasti akan melakukan hal itu.. apalagi kalau hanya membentuk dalam rupa dajjal yang sangat mudah Allah lakukan menurut mereka…

Oleh sebab ini Nabi memberitahu kepada kita :

“ Sesungguhnya aku ceritakan pada kalian tentang dajjal, karena aku khawatir kalian tidak bisa mengenalinya…..”

Lihat bagaimana Nabi mengatakan takut umatnya tidak bisa mengenali dajjal, tidak bisa mengetahui dajjal, bagi kaum Ahlus sunnah sulit terpengaruh dengan dajjal melalui hal ini, sedangkan wahabi sungguh sangat mudah terpengaruh dengan dajjal dengan cara ini karena kita tahu wahabi beraqidah tasybiih bahkan sampai taraf tajsim kepada Allah Ta’alaa..

Bukti Kedua : Simbol-simbol dajjal menjadi trend dan syi’ar kaum wahhabi di manapun mereka berada dan diberbagai aspek, khusunya di Saudi Arabiah. Sangat mudah kita temukan simbol-simbol dajjal yang dipasang oleh kaum wahhabi, mustahil hal ini terjadi jika hanya kebetulan saja..
Simbol mata satu. Simbol ini adalah simbol dari dajjal atau Anti kristus. Simbol ini pun menjadi simbol ritual Fremasonry yaitu perkumpulan rahasia yang menanti-nanti kedatangan dajjal dan pemuja dajjal.

Simbol mata satu ternyata banyak ditemukan di Negara yang katanya paling bertauhid yaitu Saudi Arabia khususnya di Najd tempat munculnya kaum khowarij pertama dan tempat munculnya kaum wahhabi.

Perhatikan simbol-simbol wahhabi di bawah ini :



Dan merekapun Semakin Akrab



REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH — Kerajaan Arab Saudi dilaporkan menghapus rejim Zionis Israel dari daftar negara-negara yang menjadi musuh Negeri Petrodolar tersebut.

Situs berita Nahrain Net mengungkap kebijakan rezim Al Saud yang menghapus nama Israel dari daftar negara-negara musuh Saudi. Fars News, Selasa (9/10), melaporkan, selain menghapus Zionis Israel dari daftar musuh, Departemen Informasi Saudi memerintahkan media-media di negara tidak mempublikasikan artikel tentang bahaya Israel bagi kawasan Timur Tengah.

Menurut para pemerhati, departemen informasi Saudi menginstruksikan media-media negara itu untuk memusatkan perhatian ke Iran dan mempropagandakan Tehran adalah musuh pertama Riyadh dan negara-negara sekitar Teluk Persia sekutu Barat, bukan Tel Aviv.


globalisasi wahabis salafis

Menurut prinsip dialektik Hegel. Pendukung Global telah menciptakan dua kekuatan yang saling bertentangan,

“Demokrasi-Liberal” Barat, melawan Terorisme, atau “politik Islam”,
mereka memaksa kita untuk menerima alternatif akhir, sebuah Tatanan Dunia Baru ( NWO).

Barat dan Islam telah lama mengalami masa keserasian, namun sejarah ini telah dikesampingkan untuk membantu mitos “Benturan Kebudayaan” Dalam rangka membakar sentimen Barat melawan Islam. Perhatian kita pusatkan kepada sosok fanatik Wahhabisme, dan lebih spesifik lagi, terhadap seorang exponen paling notorius, yaitu Osama bin Laden.

Sebagaimana diuraikan didalam sebuah tulisan yang bagus oleh Peter Goodgame, The Globalists and the Islamists,  Globalis berperan dalam membentuk dan membiayai semua organisasi teroris abad ke-20, termasuk Ikhwanul Muslimin di Mesir, Hamas di Palestina dan Mujahidin Afghanistan. Akan tetapi sejarah bermuka dua Globalis dapat dilihat jauh ke masa lalu, yaitu pada abad ke-18 ketika Freemasonry Inggris menciptakan sekte Wahhabi di Saudi Arabia, yang diperalat untuk mencapai tujuan imperialis Inggris.

Seorang mata-mata Inggris bernama Hempher bertanggungjawab dalam membentuk ajaran ekstrim Wahhabisme, hal ini disebutkan dalam sebuah karya tulis Turki Mir’at al-Haramain, oleh Ayyub Sabri Pasha antara tahun 1933-1938.

Politik Inggris di wilayah jajahan sering menciptakan aliran yang menyimpang, hal ini dilakukan dalam rangka Memecah-belah dan Menaklukan , seperti pembentukkan sekte Islam Ahmadiyyah di India dalam abad ke-19.

Rincian konspirasi ini diuraikan di dalam sebuah dokumen yang kurang dikenal dengan nama The Memoirs of Mr. Hempher diterbitkan dalam bentuk serial (episode) di surat kabar Jerman, der Spiegel , dan kemudian diterbitkan juga di dalam surat kabar terkenal Perancis. Seorang dokter bangsa Libanon menterjemahkan dokumen tersebut ke dalam bahasa Arab, dari bahasa Arab dialih-bahasakan kedalam bahasa Inggris dan beberapa bahasa lainnya.

Dokumen itu merupakan laporan pertanggungjawaban misi Hempher kepada pemerintah Inggris, yang telah menugaskannya ke Timur Tengah untuk menemukan cara-cara bagaimana meruntuhkan Kekaisaran Turki. Diantara rencana jahat Inggris yang dipromosikan Hempher adalah rasialisme, nasionalisme, alkohol, perjudian, pelacuran dan mengupayakan wanita Islam menanggalkan pakaian jilbabnya.

Tapi yang paling penting adalah strategi memasukan bid’ah kedalam ajaran Islam dan kemudian mengkritik Islam sebagai agama teror. Untuk tujuan ini, Hempher memilih orang yang buruk akhlaknya bernama Mohammad Ibn Adbul Wahhab.

Untuk memahami jenis fanatisme yang ditanamkan kedalam ajaran Wahabisme, pertama-tama penting untuk diketahui bahwa Islam, tanpa melihat suku dan kebangsaannya, menganggap semua orang Islam sebagai saudara se-Iman. Membunuh sesama muslim dilarang keras.

Akan tetapi, sebagai bagian dari siasat Memecah-belah dan Menaklukan, Inggris harus mengadu-domba Arab Islam melawan saudaranya bangsa Turki. Cara satu-satunya untuk melakukan hal tersebut adalah dengan menemukan celah di dalam hukum Islam yang dapat dimanfaatkan, yang dengan itu orang-orang Arab dapat menyatakan Turki sebagai orang yang murtad.

Abdul Wahhab diperalat Inggris agar dapat menyampaikan gagasan jahatnya kepada orang Islam di Semenanjung Arab. Wahhab melaksanakan idea Inggris dengan menghasut para ulama bahwa saudara mereka bangsa Turki telah murtad, oleh karenanya dibolehkan untuk dinunuh bila menolak pembaharuan Islam yang dilakukan Abdul Wahhab, termasuk seluruh dunia Islam yang menolak, memperbudak wanita dan anak-anaknya, kecuali sebagian kecil para pengikutnya yang sesat.

Gerakan Wahhabi tidak berarti tanpa adanya kesetiaan keluarga Saudi, keturunan pedagang Yahudi dari Iraq (were descended from Jewish merchants from Iraq). Para ahli fiqih waktu itu memberikan label kepada Wahhabi sebagai pelaku bid’ah dan mengecam sikap fanatik dan tidak toleran. Meskipun demikian, Wahhabi tetap mempertahankan keyakinannya dengan tidak pandang bulu. melakukan pembantaian terhadap orang Islam dan non-Islam. Kemudian Wahhabi mulai menghancurkan tempat-tempat yang dianggap keramat dan pekuburan umum, mereka mencuri peninggalan Nabi, termasuk Al-Qur’an, karya seni dan barang-barang berupa hadiah yang tak ternilai harganya milik kota yang dikirim ribuan tahun lalu.

Sultan Turki menghentikan perlawanan Wahhabi pertama pada tahun 1818, namun sekte Wahhabi bangkit kembali di bawah pimpinan Saud al-Faisal I. Walaupun tidak kuat, gerakan Wahhabi kemudian bangkit lagi, namun ditumpas lagi oleh Sultan Turki pada akhir abad ke-19.

Setelah Perang Dunia I, bekas wilayah Kekaisaran Turki dipecah-pecah menjadi beberapa wilayah pemerintahan boneka. Untuk membantu meruntuhkan kekuasaan di wilayah itu, Ibnu Saud diberi hadiah oleh Inggris dengan membentuk Kerajaan Saudi Arabia pada tahun 1932. Setahun kemudian, Kerajaan Saudi memberikan konsesi minyak kepada California Arabian Standard Oil Company (Casoc, sekarang bernama CHEVRON), yang dikepalai oleh orang kepercayaan Rothschild, dan pimpinan keluarga Illuminati di Amerika, yaitu Rockefeller. Sejak saat itu, Saudi Arabia menjadi sekutu terpenting Barat di Timur Tengah, bukan hanya sekedar memberikan akses kepada cadangan minyak yang melimpah, tapi juga dalam rangka melemahkan perlawanan Arab terhadap Israel . Kemunafikan penguasa Saudi terlihat jelas dengan menindas secara brutal pihak yang berbeda pandangannya dengan penguasa. Aspek penting lainnya adalah mencegah dan menghalangi para ulama berbicara politik mengkritik rejim penguasa.

Di dalam buku The Two Faces of Islam Stephen Schwartz menulis, : Hawa nafsu mereka membawanya ke kedai minum, kasino, rumah pelacuran … Mereka membeli armada mobil, pesawat jet pribadi, kapal pesiar seukuran kapal perang. Mereka menginvestasikan uangnya dalam seni Barat yang bernilai yang mereka sendiri tidak memahaminya atau yang sejenisnya, seringkali mereka menyakiti perasaan ulama Wahhabi. Mereka membelanjakan uangnya sekehendak hatinya, mereka juga menjadi pola perbudakan seks internasional dan dalam mengeksploitasi anak-anak.

Dalam rangka memperlihatkan dukungannya kepada Islam, rejim Saudi dan ulama bayarannya menyusun versi Islam yang menekankan seremonial agama secara terinci, …. Cara yang dilakukan telah memberikan dukungan atas interpretasi hukum Islam secara harfiah, dan memungkinkan orang-orang seperti bin Laden mengeksploitasi Al-Qur’an sebagai alasan pembenar membunuh orang-orang yang tidak berdosa.

Akhirnya, melimpahnya uang petro-dolar Rothschild dari keluarga Saudi telah memungkinkan bagi mereka melakukan propaganda Islam versi Wahhabi ke bagian dunia lain, terutama sekali ke Amerika, dimana mereka memberikan bantuan keuangan kepada lebih dari 80% mesjid di negeri ini. Wahhabi adalah sebuah versi Islam yang meggantikan kesadaran politik dengan dogma yang menekankan atas pelaksanaan ritual yang fanatik.

Pada tahun 1999 Raja Fahd dari Saudi Arabia menghadiri pertemuan Bilderberg, bersama-sama dengan tokoh lainnya seperti Yasser Arafat dan Paus, untuk membicarakan perannya dalam memajukan kepentingan pemerintahan dunia, Keluarga Saudi jelas merupakan bagian dari jaringan perkumpulan rahasia Illuminati.

Kekayaan petro-dolar mereka yang melimpah digunakan untuk mendanai terorisme global, dari Afghanistan sampai ke Bosnia , semata-mata dengan tujuan untuk menimbulkan permusuhan yang kuat dunia melawan Islam.